Migrasi Ke Linux Yuk, Agar Merdeka! - KaAzima

Azim: Life, Blog, Linux ER

Menulis Lagi... Lagi Menulis.

Migrasi Ke Linux Yuk, Agar Merdeka!

Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka...

Itulah penggalan lirik national anthem kebanggaan Indonesia ciptaan Wage Rudolf Supratman. Lirik yang bila dinyanyikan pas final pertandingan sepakbola (kalau Timnas Indonesia sampa final) bisa membuat merinding itu, apakah dalam kenyataannya sudah terjadi? Apakah benar Indonesia yang ijo-royo-royo ini rakyatnya benar-benar sudah merdeka?

Merdeka dalam artian, kita bebas menggunakan apa yang kita miliki tanpa harus bergantung pada hal lain.

Terhitung sejak 14 Agustus 1945 setelah pembacaan teks proklamasi, Bangsa Indonesia memang sudah merdeka dari penjajahan bangsa asing yang sudah berabad-abad menguasai ibu pertiwi. Bangsa ini sudah bebas menentukan kemana arah pengelolaan dan pembangunan SDM maupun SDA. Namun, meskipun sudah merdeka dari penjajahan bangsa asing, bukan berarti kita sudah benar-benar merdeka. 'Penjajahan' model baru masih saja terjadi di Indonesia. Salah satunya dalam hal teknologi komputer.

Komputer? Kita dijajah melalui komputer?

Saya bisa menjawab. IYA! Sadar maupun tidak sadar kebanyakan dari kita telah dan masih terjajah dalam hal teknologi komputer. Kita tidak mempunyai kebebasan menggunakan PC atau Laptop yang kita miliki. Penjajahan ini terjadi karena kebanyakan dari kita masih menggunakan sistem operasi Windows.

Sistem operasi Windows memang memberikan kemudahan, karena itu tidak heran menjadi sistem operasi yang banyak digunakan pada komputer personal. Warnet, instansi pemerintahan, instansi pendidikan, maupun perorangan, sejauh yang penulis ketahui hampir 90% menggunakan sistem operasi berbayar ini. Kondisi yang melenakan ini, tanpa disadari telah menjajah cara berpikir sebagian dari kita mengenai teknologi komputer.

Betapa terjajahnya kita, ketika membicarakan tentang komputer, hal pertama yang teringat adalah Windows, ketika untuk dapat menggunakan sebuah salinan sistem operasi Windows asli, harus mengeluarkan biaya ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Biaya itu belum termasuk untuk membeli lisensi program komputer yang harganya bisa lebih mahal lagi.

Bagi sebagian orang yang mampu membeli versi asli, biaya-biaya itu mungkin tidak masalah. Tetapi bagi sebagian lagi, terutama kalangan bawah, yang untuk membeli komputer saja harus susah payah menabung, tentu biaya untuk membeli lisensi itu sangatlah memberatkan. Contoh nyatanya saja adalah penulis sendiri. Jika harus membeli lisensi perangkat lunak yang mahal itu, penulis mending lebih memilih membeli hardware komputer baru. Terlalu mahal dan memberatkan jika menggunakan Windows dan program pendukungnya yang asli.

Dan ketika tidak bebas menggunakan Windows asli, biasanya digunakanlah cara-cara ilegal. Meng-crack Windows atau program aplikasi, seakan menjadi kegiatan yang biasa dan tidak membuat pelakunya merasa bersalah sama sekali (ini terjadi pada penulis lho). Penjajahan yang berlipat-lipat. Dimulai dari salahnya cara pandang tentang komputer, dilanjut harus membeli Windows asli, dilanjut ketika tidak sanggup membeli Windows asli, menghalalkan cara-cara ilegal. Penjajahan model ini benar-benar melenakan, sehingga sebagian dari kita tidak dapat merasakannya.

Apakah tidak bisa dilawan?

Bisa! Caranya dengan bermigrasi ke GNU/GPL Linux atau yang sering disebut Linux saja. Linux ini fungsinya sama dengan Windows. Linux adalah sebuah sistem operasi yang didalamnya dapat diinstal perangkat lunak untuk berbagai keperluan. Seiring perkembangan teknologi, Linux yang dahulu terkenal karena susah digunakan, saat ini sebaliknya. Linux sangat mudah sekali digunakan. Bahkan untuk komputer jadul, kemudahan penggunaan Linux jauh diatas Windows.

Kemudahan yang sangat terasa dari Linux pada era sekarang adalah support perangkat keras yang sangat banyak. Pengguna tidak lagi dipusingkan mencari driver untuk perangkat keras komputernya. Pada saat Linux diinstal, maupun ketika dijalankan secara live, otomatis akan me-load driver-driver yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan fungsi komputer secara utuh. Sekali instal Linux, bisa digunakan mengedit dokumen, bisa digunakan memutar file audio dan video hampir tanpa konfigurasi apapun!

Selain kemudahan driver, beragamnya pilihan distro linux dapat menjadi alasan kuat mengapa kita harus migrasi ke Linux. Distro-distro yang beragam itu, dapat digunakan secara bebas tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun (kecuali biaya internet untuk mendownload file .iso). Jadi, masihkah mau dijajah Windows? Yuk, Migrasi ke Linux, Agar Merdeka Teknologi!

Satu alasan kuat lagi untuk bermigrasi ke Linux, Linux jarang terserang virus komputer, karena kebanyakan virus dibuat untuk menyerang sistem operasi Windows.

Migrasi Ke Linux: Ngeblog di Linux Elementary OS.
Migrasi Ke Linux: Ngeblog di Linux Elementary OS.

Migrasi Ke Linux: Download File Besar Lewat Konsol Elementary OS.
Migrasi Ke Linux: Download File Besar Lewat Konsol Elementary OS.

Migrasi Ke Linux: Multimedia Dan Penggunaan Hardware Elementary OS.
Migrasi Ke Linux: Multimedia Dan Penggunaan Hardware Elementary OS.

* Screenshoot diatas diambil di laptop Thinkpad T61 yang sudah 'merdeka' dari cengkeraman Windows.

2 Komentar untuk "Migrasi Ke Linux Yuk, Agar Merdeka!"

yang menarik dari linux itu ya karena jarang terserang virus...kapan-kapan aku mau coba linux...agar bisa ikutan merdeka juga....keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)

salam pak :) .. yipp,, linux ancene jarang terkena virus, soalnya komunitas yg bikin virus lebih banyak menyerang sistem operasi berbayar.. mungkin mereka2 itu juga pake linux kali pas develop virus. hihihi... ayo segeras pindah linux.. saranku, pake zorin os atau elementary os.

Tinggalkan opini Anda, untuk turut dalam postingan ini [komentar dimoderasi dulu].

Back To Top